Sabtu, 02 Februari 2019

Manusia dan Kebudayaan

Pengertian manusia sangat banyak dan dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. menurut Marx, manusia yaitu entitas yang dapat dikenali dan diketahui.

Hakikat manusia yaitu:

  • Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untukmemenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
  • Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
  • Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur danmengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
  • Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernahselesai (tuntas) selama hidupnya.
  • Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkandirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
  • Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaandengan potensi yang tak terbatas
  • Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
  • Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan iatidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalamlingkungan sosial

 Kepribadian Bangsa Timur
Banyak orang yang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur. Padahal konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka berexpansi menjelajahi dunia, menguasai wilayah luas Afrika, Asia, dan Oseania, dan memantapkan pemerintah-pemerintah jajahan mereka dimana-mana. Semua kebudayaan diluar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebutnya kebudayaan Timur, sebagai lawannya kebudayaaan mereka sendiri yang mereka sebut kebudayaan Barat Orang-orang yang mendiskusikan kontras antara kedua konsep tersebut secara  populer, biasanya menyangka bahwa kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis, keramahtamahan, dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis,hubungan asas guna, dan individualisme.

Pengertian Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup, mengembangkan keturunan dan meningkatkan taraf kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan jasmaninya serta sumber- sumber alam yang ada disekitarnya. Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang  bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :
1. Wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup.
2. Wujud sebagai suatu aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi,  berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini  bersifat nyata atau konkret.
3. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.
Untuk mendalami kebudayaan kita akan dikenalkan pada beberapa unsur, seperti  pada karya C.Kluckhon yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan,  bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan). Atas kecerdasan manusia dan perasaan luhur, manusia menganggap bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari kekuatan dirinya sehingga manusia merasa takut. Hal ini menyebabkan manusia menyembah dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun mempunyai akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia dapat bekerja sama untuk kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi. Manusia sebagai makhluk ekonomi yang menjadikan tingkat kehidupan secara umum terus meningkat sehingga manusia dituntut untuk mempunyai mata  pencaharian sebagai pemenuh kebutuhan.
4. Sistem Pengetahuan. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang mempunyai pengetahuan. Pengetahuan didapat dari pemikiran sendiri atau bisa juga didapat dari orang lain. Kemampuan manusia untuk mengingat apa yang sudah diketahuainya kemudain disampaikan kepada orang lain melalui bahasa, menyebabkan  pengetahuan menyebar luas. Bila pengetahuannya dibukukan, maka  penyebarannya dapat dilakukan dari satu genersi ke generasi berikutnya.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu sehingga dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat ciptaannya manusia lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang.
6. Bahasa. Bahasa manusia mulanya diwujudkan dalam bentuk kode atau tanda, yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi  bentuk bahasa tulisan.
7. Kesenian. Selain dari kebutuhan fisiknya manusia juga membutuhkan kebutuhan psikisnya melalui kesenian.

Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu :
1. Kompleks gagsan, konsep, dan pikiran manusia Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan  berpusat kepada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
2. Kompleks aktivitas Wujud ini sering disebut sistem sosial. Berupa aktivitas manusia yang sering  berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservarsi.
3. Wujud sebagai benda Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan  peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bnetuk fisik yang konkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampe benda yang bergerak.

Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhon dalam karyanya “Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya didunia secara univeral menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia
2. Hakekat karya manusia
3. Hakekat waktu manusia
4. Hakekat alam manusia
5. Hakekat hubungan manusia

Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat. Tidak ada kebudayaan yang statis, semua mempunyai dinamika dan gerak. Yang dimaksud dengan gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Penyebab terjadinya gerak tersebut antara lain :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat. Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi. Pada dasarnya perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai  pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan  bahasa.

Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana adalah antara manusia dengan peraturan kemasyarakatan. Awalnya manusia yang buat, setelah jadi maka manusia yang harus patuh pada  peraturan yang dibuatnya sendiri. Dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat lepas dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialekstis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Dialektis melalui proses tiga tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu dimana manusia mengekspresikan dirinya sendiri dengan menbangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatmya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

















referensi:
Erich Fromm, Konsep Manusia Menurut Marx, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, hlm. 33
Schoorl, JW. 1997. Kebudayaan dan Perubahannya. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Sulaeman
M. Munandar. 1992. Ilmu Budaya Dasar . Bandung: PT Eresco





Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Copyright © CIBIRAN HALUS | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com